ARSITEK ADALAH SEORANG PERANCANG BANGUNAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 09 Juli 2015

Rumah Tradisional Bali

RUMAH ADAT BALI

Hasil gambar untuk rumah tradisional bali

Asta Kosala Kosali
Asta Kosala Kosali disebutkan merupakan sebuah cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci dalam rumah tradisional Bali, yang penataan bangunannya di dasarkan atas anatomi tubuh yang punya rumah.
Pengukurannya pun lebih menggunakan ukuran dari Tubuh yang empunya rumah. Mereka tidak menggunakan meter tetapi menggunakan seperti:
Musti (ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari yang menghadap ke atas),
Hasta (ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata dari pergelangan tengah tangan sampai ujung jari tengah yang terbuka)
Depa (ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang dilentangkan dari kiri ke kanan)
Jadi nanti besar rumahnya akan ideal sekali dengan yang empunya rumah.
Di atas telah dijelaskan mengenai Buana Agung (makrokosmos) dan Buana Alit (Mikrokosmos). Nah, kosmologi Bali itu bisa digambarkan secara hirarki atau berurutan seperti Tri Loka yaitu :
1.Bhur
2.Bwah
3.Swah
Selain itu juga Konsep ini berpegang juga kepada mata angin, 9 mata angin(Nawa Sanga). Setiap bangunan itu memiliki tempat sendiri. seperti misalnya:
Dapur, karena berhubungan dengan Api maka Dapur ditempatkan di Selatan,
Tempat Sembahyang karena berhubungan dengan menyembah akan di tempatkan di Timur tempat matahari Terbit.
Karena Sumur menjadi sumber Air maka ditempatkan di Utara dimana Gunung berada begitu seterusnya.
Selain itu sosial status juga menjadi pedoman. jadi rumah di bali itu ada yang disebut Puri juga atau Jeroan, biasanya dibangun oleh warna / wangsa Kesatria. tapi karena sekarang banyak yang sudah kaya di Bali, jadi siapapun boleh membuat yang seperti ini. Namun mungkin nanti bedanya di Tempat Persembahyangan di Dalamnya saja.
Warna itu merupakan sistem hirarki, di Bali Hirarkial itu juga berpengaruh terhadap tata ruang bangunan rumahnya. Dalam pembuatan rumahnya rumah akan dibagi menjadi:
jaba untuk bagian paling luar bangunan
jaba jero untuk mendifinisikan bagian ruang antara luar dan dalam, atau ruang tengah

Jero untuk mendiskripsikan ruang bagian paling dalam dari sebuah pola ruang yang dianggap sebagai ruang paling suci atau paling privacy bagi rumah tinggal dengan konsep dan teknik konstruksi Tri Angga dalam arsitektur, yang terdiri dari hirarki yang paling bawah sampai paling atas.yaitu nista, madya dan utama :
Nista menggambarkan hirarki paling bawah dari sebuah bangunan, diwujudkan dengan pondasi rumah atau bawah rumah sebagai penyangga rumah. bahannya pun biasanya terbuat dari Batu bata atau Batu gunung.
Madya adalah bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam bangunan dinding, jendela dan pintu. Madya mengambarkan strata manusia atau alam manusia
Utama adalah symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan dalam bentuk atap yang diyakini juga sebagai tempat paling suci dalam rumah sehingga juga digambarkan tempat tinggal dewa atau leluhur mereka yang sudah meninggal. Pada bagian atap ini bahan yang digunakan pada arsitektur tradisional adalah atap ijuk dan alang-alang.

Studio Perancangan Arsitektur 2



Akhir-akhir ini orang-orang di seluruh dunia ramai membicarakan tentang  “go  green”.  Apa sebenarnya “go green” ? Secara harafiah dalam Bahasa Inggris ‘go’ berarti menuju dan ‘green’ berarti warna hijau, maka “go green” berarti mengajak kita untuk menuju “hijau”. Ini terdengar seperti sebuah semangat untuk melakukan penghijauan. Di  dalam  dunia  arsitektur  ada istilah green architecture (arsitektur hijau), merupakan konsep bangunan berwawasan lingkungan. Arsitektur hijau, secara sederhana mempunyai pengertian bangunan atau lingkungan binaan yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air dan energi. Dalam pengertian yang lebih luas, adalah bangunan atau lingkungan binaan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan segala sumber daya yang ada, kemudian mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya, serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.
Green (hijau) dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan),earthfriendly  (ramah  lingkungan),  dan  high  performance  building (bangunan  dengan  performa  sangat  baik). Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat- sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. Pada dasarnya bangunan green architecture harus mempunyai  sifat  ini.  Salah  satu  fungsinya  ialah  untuk  meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology  performance).  Contohnya  adalah  memanfaatkan sumber yang dapat diperbaharui seperti menggunakan sinar matahari melalui passive solar dan active solar, serta teknik photovoltaic dengan menggunakan tanaman dan pohon-pohon melalui atap hijau dan taman hujan. Konsep arsitektur hijau sangat mendukung program penghematan energi. Rumah ala tropis dengan banyak bukaan, dibentuk untuk mengurangi pemakaian AC juga penerangan adalah prinsip arsitektur hijau di daerah tropis. Namun, hal tersebut tidak akan berjalan mulus jika sekeliling rumah tidak asri. Bukaan banyak hanya akan memasukkan udara panas dan membuat pemiliknya tetap memasang pendingin ruangan. Oleh sebab itu pekarangan perlu dihijaukan dengan tanaman apa saja, permukaan tanah tidak ditutup dengan beton dan menerapkan manajemen sampah yang ketat.
Dari segi interior, arsitektur hijau mensyaratkan dekorasi dan perabotan tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik, dapur bersih, desain hemat energi, kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang sesuai kebutuhan, bahan bangunan berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta saluran air bersih. Untuk mengatasi limbah sampah secara mandiri, lubang biopori dapat menjadi solusi.
Di Indonesia, kampanye go green ini sudah mulai digalakkan. Banyak bangunan-bangunan seperti rumah tinggal atau bangunan komersial lainnya yang mulai menyelaraskan konsep desainnya dengan green architecture. Saat ini konsep green architecture telah diwujudkan secara nyata pada beberapa hunian vertical atau apartemen di kota-kota besar di Indonesia. Konsep green apartment dalam beberapa tahun belakangan memang terus dikembangkan oleh pengembang properti. Konsep ini diaplikasikan melalui keberadaan taman-taman di beberapa balkon yang bisa digunakan penghuni apartemen untuk bersantai dan menikmati hijau dedaunan di tengah kota.
Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di sebuah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, menciptakan ruang-ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya.
Maka dari itu sangat beralasan jika program green architecture ini dapat diterapkan di masyarakat luas, karena dengan menerapkan konsep ini keuntungannya dari sisi ekonomi sangat nyata dan terukur. Penggunaan pendingin ruangan dan penerangan ruangan serta penghematan air hingga 26-40 % setiap bulan. Selain itu penerapan konsep ini pun sejalan dengan pengurangan emisi karbon 2020. 

Struktur dan Konstruksi Bangunan


BANGUNAN  GEDUNG
BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN GEDUNG
1.Setiap bangunan gedung merupakan susunan dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain, untuk menciptakan konstruksi yang stabil.  Ditinjau dari segi susunannya, bangunan gedung bisa dibagi menjadi 2 bagian :
2.Bangunan bawah, yaitu bagian gedung yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian gedung yang ada didalam tanah, seperti balok beton (sloof) dan pondasi
3.Bangunan atas, yaitu bagian bangunan yang terletak diatas permukaan lantai seperti tembok , kolom, pintu, jendela, ring balok dan rangka atap dan lain sebagainya



P O N D A S I
PENGERTIAN PONDASI
  • Merupakan bagian bawah bangunan yang menghubungkan bagian atas gedung (yang berupa kolom/pilar dan dinding) gedung dengan tanah
  • Merupakan alas/landasan kolom/pilar dan dinding sebagai penyangga beban bangunan gedung untuk mendapatkan keseimbangan antara beban dan daya dukung tanah, sehingga kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban bangunan dan gaya-gaya luar tercapai.
PERSYARATAN PONDASI
     Karena pondasi harus memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bagian atas, maka konstruksi pondasi harus memenuhi persyaratan sebagi berikut :
  1. Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak mengandung humus
  2. Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah cukup kuat menahan beban.  Untuk bangunan sederhana, dasar pondasi harus terletak pada kedalaman 60-80 cm dibawah permukaan tanah
  3. Konstruksi pondasi harus kuat, sehingga tidak akan pecah karena muatan yang bekerja pada pondasi.  Dan untuk  bangunan-bangunan yang berat harus dihitung secara cemat dengan ilmu teknik pondasi

SISTEM  PONDASI

1. Sistem Pondasi langsung
2. Sistem Pondasi Tidak langsung
  Secara garis besar tanah dasar sebagai landa san pondasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
  a.Tanah dasar dengan daya dukung baik, sistem 
    yang digunakan adalah sistem pondasi 
    langsung
  b.Tanah dasar dengan daya dukung sedang, 
    sistem yang digunakan sistem pondasi 
    langsung dengan jenis tertentu
  c.Tanah dasar dengan daya dukung jelek, sistem 
    pondasi yang digunakan sistem tidak langsung

PONDASI  LANGSUNG
  Adalah pondasi yang berdiri  langsung diatas tanah keras (tanah dengan daya dukung  yang baik), tergantung dari kedalaman tanah kerasnya dapat dibedakan menjadi :
  1. Pondasi lajur batu bata
  2. Pondasi lajur batu alam
  3. Pondasi lajur beton bertulang
  4. Pondasi setempat beton bertulang/Footflat 
     (plat kaki)

PONDASI  LAJUR
 BATU BATA
1.Pondasi lajur adalah pondasi  yang dibuat sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall) dengan menggunakan bahan batu bata
2.Karena batu bata mahal dan kurang baik untuk bahan pondasi, maka pondasi lajur batu bata  hanya digunakan  untuk pondasi non konstruksi (non bearing wall)



PONDASI LAJUR
BATU ALAM
  1. Pondasi lajur batu alam adalah pondasi  yang dibuat sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall) dengan menggunakan bahan batu alam
  2. Penampang lintangnya berbentuk trapesium, dimaksudkan memberikan stabilitas tertentu pada temboknya
  3. Pada umumnya pondasi lajur batu alam dipasang pada kedalaman 1.00 m sampai dengan 2.00 m

PONDASI  LAJUR
BETON BERTULANG
1.Apabila beban bangunan gedung cukup berat, apabila digunakan pondasi lajur batu alam akan memerlukan dimensi yang cukup besar sehingga menjadi tidak ekonomis lagi karena harus menggali tanah yang berlebihan, maka digunakan pondasi lajur brton bertulang
2.Beton adalah adukan  campuran PC, pasir dan kerikil  diberi tulangan baja

PONDASI SETEMPAT BETON BERTULANG/FOOTFLAT
1. Apabila sistem pondasi lajur beton bertulang dianggap terlalu boros, maka dapat memakai sistem pondasi setempat beton bertulang/plat kaki (footflat)
2. Pondasi setempat ini hanya dibuat pada setiap titik kolom/pilar
PONDASI  TIDAK LANGSUNG
1.Apabila lapisan tanah keras letaknya cukup dalam dari permukaan tanah, maka digunakan sistem pondasi tidak langsung , yaitu dengan perantaraan suatu konstruksi tertentu beban bangunan dipindahkan pada lapisan tanah dasar yang memenuhi syarat
2.Tergantung kondisi daya dukung tanah, dapat dibuat bermacam konstruksi tidak langsung, antara lain :
   a. Pondasi Sumuran
   b. Pondasi Tiang Straus (Straus Pal)
   c. Pondasi Tiang Pancang
PONDASI  SUMURAN
1.Sistem pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 3.00-5.00 m dibawah permukaan tanah
2.Apabila tanah yang digali mudah runtuh maka diperlukan dinding penahan seperti buis beton
3.Isi sumuran bisa menggunakan batu alam, beton siklop atau beton bertulang, tergantung pada besar kecilnya daya dukung tanah dan beban bangunan


PONDASI  TIANG  STRAUS
(STRAUS  PAL)
1.Serupa dengan pondasi sumuran,  akan tetapi penggalian tanahnya cukup  dengan diameter  kecil dan dilakukan dengan cara pengeboran, biasanya berdiameter 30 cm
2.Isian galian tanah menggunakan  campuran beton 1PC:2PS:3KR dan diperkuat dengan tulangan besi baja

PONDASI TIANG PANCANG
1.Apabila keadaan tanah bangunan sangat tidak menguntungkan seperti keadaan muka air tanah sangat tinggi, daya dukung tanah yang baik letaknya sangat dalam, maka sistem pondasi yang digunakan sebaiknya adalah sistem pondasi tiang pancang
2.Menurut bahan yang digunakan ada berbagai macam pondasi tiang pancang, yaitu :
   a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
   b. Pondasi Tiang Pancang Bambu
   c. Pondasi Tiang Pancang Beton

PONDASI  TIANG PANCANG KAYU
1.Untuk gedung yang ringan dibawah dinding cukup dipasangi satu deret tiang kayu diameter 25 cm, dalam arah deretan tiang diatas kepalanya dipasang kayu penghubung yang dinamakan Kesp ukuran 15/25

PONDASI TIANG PANCANG
BAMBU
1.Apabila tanahnya gembur atau berlumpur, maka tiang pancangnya  bisa menggunakan bahan bambu, karena  batang  bambu mempunyai ruas-ruas dengan jarak menurut besar kecilnya diameter bambu. Semakin besar diameternya semakin pendek jarak ruas-ruasnya
2.Umumnya yang digunakan adalah bambu  yang jarak ruas-ruasnya pendek dan dindingnya tebal, misalnya bambu Petung
3.Selama bambu terpendam dalam air/lumpur , bambu tidak mengalami lapuk
PONDASI TIANG PANCANG
BETON
1.Untuk beban gedung yang besar, pada umumnya digunakan tiang pancang dari beton bertulang
2.Penampangnya dapat dibuat sesuai dengan perencanaan, sehingga mudah untuk mendapatkannya
3.Penampang tiang pancang beton ada yang berpenampang bujur sangkar, segi enam, atau segi delapan beraturan dan bulat
4.Luas penampang tiang bertalian erat dengan besar beban dan panjang tiang pancang
5.Penulanganannya mengikuti Peraturan Beton Indonesia (PBI)

Belajar AutoCAD Bagi Pemula

Salah satu jenis komentar yang paling sering saya dapatkan di website ini adalah: bagaimana caranya supaya cepat mahir AutoCAD? Beri saya cara cepat belajar AutoCAD, dsb.
Bagi anda yang penasaran cara cepat belajar AutoCAD, mungkin kita bisa analogikan seperti orang belajar sepeda. Teorinya bagaimana?
Duduk di sadel sepeda, kaki kiri menumpu di jalan dan kaki kanan di pedal.
Perlahan kayuh pedal, dan jaga keseimbangan. Kaki kiri dapat diangkat dan ikut mengayuh.
Untuk berbelok, gerakkan stang sepeda.
Untuk berhenti, tekan rem dan perlahan turunkan kaki kiri untuk menumpu saat sepeda berhenti.
Itu hanya 4 baris instruksi. Tapi berapa lama sampai anda mahir bersepeda? Satu hari? 3 hari? 1 minggu atau 1 bulan?
Jawabannya bisa berbeda-beda. Makin rajin anda berlatih, makin cepat anda mahir bukan?
Belajar AutoCAD juga seperti itu! Tahukah anda, berapa tebal buku ‘AutoCAD fundamentals’ yang merupakan panduan resmi training dari Autodesk? 802 halaman!
Jika belajar 4 baris instruksi saja butuh waktu 1 minggu untuk mahir, apakah anda betul-betul berharap bisa mahir AutoCAD dalam 7 jam? Setidaknya itu judul buku yang pernah saya lihat. Sekian jam mahir AutoCAD.
Lalu bagaimana cara paling efisien belajar AutoCAD?

Image copyright by: sylvar
Setiap orang punya cara yang berbeda untuk bisa cepat mahir. Ada yang bisa cepat menguasai kalau ia melihat bagaimana proses itu dilakukan (visual learners). Ada yang bisa cepat mahir kalau mendengar instruksinya (auditory learners). Ada juga yang bisa cepat paham dengan mencoba-coba (kinesthetic learners). Jadi sarana untuk belajar yang dapat anda piilih tentu berbeda-beda, dan caranya pun berbeda.
Training
Yang terbaik tentu training. Semua aspek yang disebutkan di atas bisa kita dapatkan. Instruktur menunjukkan caranya (visual), menerangkan (audio) dan anda juga diberi latihan (kinesthetic).
Tapi tentu saja, jangan memilih training sembarangan. Tentunya yang berkualitas. Anda bisa minta daftar isi atau syllabus materi training yang diberikan sebelum memutuskan apakah memang bagus. Jangan ragu untuk mengeluarkan biaya ekstra jika memang training yang diberikan lebih baik.
Ingat:
Jika anda merasa tarif seorang profesional mahal, tunggu sampai anda merasakan besarnya kerugian yang disebabkan oleh amatir
Alternatif lain, jika anda tidak dapat menemukan training center atau instruktur yang berkualitas, anda dapat membeli training video. Kualitasnya sama baiknya dengan training sungguhan dan mereka adalah orang-orang terbaik di bidangnya. Untuk judul-judul training video yang telah saya temukan bisa lihat di sini.
Anda juga bisa minta dilakukan training internal secara rutin. Yang memberikan training bisa senior anda, atau bergiliran. Cara bergiliran juga baik untuk terus mengupdate para engineer dalam menggunakan aplikasi CAD. Berikan tugas untuk mempelajari fitur baru pada beberapa orang, dan minta mereka bergiliran memberikan training.
Buku
Buku atau materi sejenis sangat bagus jika anda adalah kinesthetic learner. Anda harus baca dan coba. Kalau anda merasa nyaman membaca buku dalam bahasa Inggris, saya sarankan pakai saja Autodesk Official Training Guides. Jangan buku setebal beberapa puluh lembar dari toko buku lokal. Walau tampak jauh lebih murah, tapi isinya tidak akan banyak membantu.
Jika anda punya contoh gambar, rajin-rajin menggunakannya untuk berlatih. Seperti belajar naik sepeda, anda mungkin harus jatuh, menabrak, atau masih cukup lama sekedar untuk bisa seimbang.

Berikut contoh gambar autocad pertama saya :

Download Materi Arsitektur Tradisional Bali

Silahkan download di sini

Jumat, 15 Mei 2015

TAHAPAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL



TAHAPAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL
 



1.KONSEP DESAIN RUMAH RAMAH LINGKUNGAN
a.)Membuat TOR
b.) Membuat statement yang meliputi pengertian, latar belakang, maksud dan tujuan serta batasan – batasannya
2. MENGANALISIS DATA NON FISIK DAN FISIK
a.)Analisis Non Fisik
1. Mengidentifikasi penghuni, profesi, serta jumlah dan umur penghuni rumah
2. Mengidentifikasi aktivitas setiap penghuni
3. Menentukan besaran ruang masing-masing ruangan yang akan didesain
4. Melengkapi syarat ruang
5. Menentukan hubungan masing-masing ruang
6. Sirkulasi ruang
b.)Analisis Fisik
1. Analisis Site
Mengidentifikasi kebisingan, view, aksesbilitas serta sinar matahari sebagai acuan zoning.
2. Zoning
Meliputi pengelompokan ruang sebagai acuan pembuatan denah.



3.PENDEKATAN DESAIN
Meliputi rencana desain rumah seperti material, bentuk atap, gubahan masa dan lain-lain.


 
contoh gubahan massa suatu bangunan

 
contoh pendekatan desain