BANGUNAN GEDUNG
BAGIAN-BAGIAN
BANGUNAN GEDUNG
1.Setiap
bangunan gedung merupakan susunan dari berbagai komponen yang saling
berhubungan satu sama lain, untuk menciptakan konstruksi yang stabil. Ditinjau dari segi susunannya, bangunan
gedung bisa dibagi menjadi 2 bagian :
2.Bangunan
bawah, yaitu bagian gedung yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian
gedung yang ada didalam tanah, seperti balok beton (sloof) dan pondasi
3.Bangunan
atas, yaitu bagian bangunan yang terletak diatas permukaan lantai seperti
tembok , kolom, pintu, jendela, ring balok dan rangka atap dan lain sebagainya
P
O N D A S I
PENGERTIAN
PONDASI
- Merupakan bagian bawah
bangunan yang menghubungkan bagian atas gedung (yang berupa kolom/pilar
dan dinding) gedung dengan tanah
- Merupakan alas/landasan
kolom/pilar dan dinding sebagai penyangga beban bangunan gedung untuk
mendapatkan keseimbangan antara beban dan daya dukung tanah, sehingga
kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban bangunan dan gaya-gaya
luar tercapai.
PERSYARATAN
PONDASI
Karena pondasi harus memikul beratnya
sendiri dan berat bangunan bagian atas, maka konstruksi pondasi harus memenuhi
persyaratan sebagi berikut :
- Konstruksi pondasi harus
terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak mengandung humus
- Konstruksi pondasi harus
mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah cukup kuat menahan
beban. Untuk bangunan sederhana,
dasar pondasi harus terletak pada kedalaman 60-80 cm dibawah permukaan
tanah
- Konstruksi pondasi harus
kuat, sehingga tidak akan pecah karena muatan yang bekerja pada
pondasi. Dan untuk bangunan-bangunan yang berat harus
dihitung secara cemat dengan ilmu teknik pondasi
SISTEM PONDASI
1.
Sistem Pondasi langsung
2.
Sistem Pondasi Tidak langsung
Secara garis besar tanah dasar sebagai landa
san pondasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a.Tanah dasar dengan daya dukung baik,
sistem
yang digunakan adalah sistem pondasi
langsung
b.Tanah dasar dengan daya dukung sedang,
sistem yang digunakan sistem pondasi
langsung dengan jenis tertentu
c.Tanah dasar dengan daya dukung jelek,
sistem
pondasi yang digunakan sistem tidak langsung
PONDASI LANGSUNG
Adalah pondasi yang berdiri langsung diatas tanah keras (tanah dengan
daya dukung yang baik), tergantung dari
kedalaman tanah kerasnya dapat dibedakan menjadi :
1. Pondasi lajur batu bata
2. Pondasi lajur batu alam
3. Pondasi lajur beton bertulang
4. Pondasi setempat beton bertulang/Footflat
(plat kaki)
PONDASI LAJUR
BATU BATA
1.Pondasi
lajur adalah pondasi yang dibuat
sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall)
dengan menggunakan bahan batu bata
2.Karena
batu bata mahal dan kurang baik untuk bahan pondasi, maka pondasi lajur batu
bata hanya digunakan untuk pondasi non konstruksi (non bearing
wall)
PONDASI
LAJUR
BATU
ALAM
- Pondasi lajur batu alam adalah pondasi yang dibuat sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall) dengan menggunakan bahan batu alam
- Penampang lintangnya berbentuk trapesium, dimaksudkan memberikan stabilitas tertentu pada temboknya
- Pada umumnya pondasi lajur batu alam dipasang pada kedalaman 1.00 m sampai dengan 2.00 m
PONDASI LAJUR
BETON BERTULANG
1.Apabila beban bangunan gedung cukup berat, apabila
digunakan pondasi lajur batu alam akan memerlukan dimensi yang cukup besar
sehingga menjadi tidak ekonomis lagi karena harus menggali tanah yang
berlebihan, maka digunakan pondasi lajur brton bertulang
2.Beton
adalah adukan campuran PC, pasir dan
kerikil diberi tulangan baja
PONDASI
SETEMPAT BETON BERTULANG/FOOTFLAT
1. Apabila
sistem pondasi lajur beton bertulang dianggap terlalu boros, maka dapat memakai
sistem pondasi setempat beton bertulang/plat kaki (footflat)
2. Pondasi
setempat ini hanya dibuat pada setiap titik kolom/pilar
PONDASI TIDAK LANGSUNG
1.Apabila lapisan tanah keras letaknya cukup dalam dari
permukaan tanah, maka digunakan sistem pondasi tidak langsung , yaitu dengan
perantaraan suatu konstruksi tertentu beban bangunan dipindahkan pada lapisan
tanah dasar yang memenuhi syarat
2.Tergantung
kondisi daya dukung tanah, dapat dibuat bermacam konstruksi tidak langsung,
antara lain :
a. Pondasi Sumuran
b. Pondasi Tiang Straus (Straus Pal)
c. Pondasi Tiang Pancang
PONDASI SUMURAN
1.Sistem
pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman
3.00-5.00 m dibawah permukaan tanah
2.Apabila
tanah yang digali mudah runtuh maka diperlukan dinding penahan seperti buis
beton
3.Isi
sumuran bisa menggunakan batu alam, beton siklop atau beton bertulang,
tergantung pada besar kecilnya daya dukung tanah dan beban bangunan
PONDASI TIANG
STRAUS
(STRAUS PAL)
1.Serupa
dengan pondasi sumuran, akan tetapi
penggalian tanahnya cukup dengan
diameter kecil dan dilakukan dengan cara
pengeboran, biasanya berdiameter 30 cm
2.Isian
galian tanah menggunakan campuran beton
1PC:2PS:3KR dan diperkuat dengan tulangan besi baja
PONDASI TIANG PANCANG
1.Apabila keadaan tanah bangunan sangat tidak menguntungkan
seperti keadaan muka air tanah sangat tinggi, daya dukung tanah yang baik
letaknya sangat dalam, maka sistem pondasi yang digunakan sebaiknya adalah
sistem pondasi tiang pancang
2.Menurut
bahan yang digunakan ada berbagai macam pondasi tiang pancang, yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
b. Pondasi Tiang Pancang Bambu
c. Pondasi Tiang Pancang Beton
PONDASI TIANG
PANCANG KAYU
1.Untuk gedung yang ringan dibawah dinding cukup dipasangi
satu deret tiang kayu diameter 25 cm, dalam arah deretan tiang diatas kepalanya
dipasang kayu penghubung yang dinamakan Kesp ukuran 15/25
PONDASI TIANG PANCANG
BAMBU
1.Apabila tanahnya gembur atau berlumpur, maka tiang pancangnya bisa menggunakan bahan bambu, karena batang
bambu mempunyai ruas-ruas dengan jarak menurut besar kecilnya diameter
bambu. Semakin besar
diameternya semakin pendek jarak ruas-ruasnya
2.Umumnya
yang digunakan adalah bambu yang jarak
ruas-ruasnya pendek dan dindingnya tebal, misalnya bambu Petung
3.Selama
bambu terpendam dalam air/lumpur , bambu tidak mengalami lapuk
PONDASI
TIANG PANCANG
BETON
1.Untuk
beban gedung yang besar, pada umumnya digunakan tiang pancang dari beton
bertulang
2.Penampangnya
dapat dibuat sesuai dengan perencanaan, sehingga mudah untuk mendapatkannya
3.Penampang
tiang pancang beton ada yang berpenampang bujur sangkar, segi enam, atau segi
delapan beraturan dan bulat
4.Luas
penampang tiang bertalian erat dengan besar beban dan panjang tiang pancang
5.Penulanganannya
mengikuti Peraturan Beton Indonesia (PBI)
0 komentar:
Posting Komentar