Kamis, 09 Juli 2015

Struktur dan Konstruksi Bangunan


BANGUNAN  GEDUNG
BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN GEDUNG
1.Setiap bangunan gedung merupakan susunan dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain, untuk menciptakan konstruksi yang stabil.  Ditinjau dari segi susunannya, bangunan gedung bisa dibagi menjadi 2 bagian :
2.Bangunan bawah, yaitu bagian gedung yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian gedung yang ada didalam tanah, seperti balok beton (sloof) dan pondasi
3.Bangunan atas, yaitu bagian bangunan yang terletak diatas permukaan lantai seperti tembok , kolom, pintu, jendela, ring balok dan rangka atap dan lain sebagainya



P O N D A S I
PENGERTIAN PONDASI
  • Merupakan bagian bawah bangunan yang menghubungkan bagian atas gedung (yang berupa kolom/pilar dan dinding) gedung dengan tanah
  • Merupakan alas/landasan kolom/pilar dan dinding sebagai penyangga beban bangunan gedung untuk mendapatkan keseimbangan antara beban dan daya dukung tanah, sehingga kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban bangunan dan gaya-gaya luar tercapai.
PERSYARATAN PONDASI
     Karena pondasi harus memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bagian atas, maka konstruksi pondasi harus memenuhi persyaratan sebagi berikut :
  1. Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak mengandung humus
  2. Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah cukup kuat menahan beban.  Untuk bangunan sederhana, dasar pondasi harus terletak pada kedalaman 60-80 cm dibawah permukaan tanah
  3. Konstruksi pondasi harus kuat, sehingga tidak akan pecah karena muatan yang bekerja pada pondasi.  Dan untuk  bangunan-bangunan yang berat harus dihitung secara cemat dengan ilmu teknik pondasi

SISTEM  PONDASI

1. Sistem Pondasi langsung
2. Sistem Pondasi Tidak langsung
  Secara garis besar tanah dasar sebagai landa san pondasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
  a.Tanah dasar dengan daya dukung baik, sistem 
    yang digunakan adalah sistem pondasi 
    langsung
  b.Tanah dasar dengan daya dukung sedang, 
    sistem yang digunakan sistem pondasi 
    langsung dengan jenis tertentu
  c.Tanah dasar dengan daya dukung jelek, sistem 
    pondasi yang digunakan sistem tidak langsung

PONDASI  LANGSUNG
  Adalah pondasi yang berdiri  langsung diatas tanah keras (tanah dengan daya dukung  yang baik), tergantung dari kedalaman tanah kerasnya dapat dibedakan menjadi :
  1. Pondasi lajur batu bata
  2. Pondasi lajur batu alam
  3. Pondasi lajur beton bertulang
  4. Pondasi setempat beton bertulang/Footflat 
     (plat kaki)

PONDASI  LAJUR
 BATU BATA
1.Pondasi lajur adalah pondasi  yang dibuat sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall) dengan menggunakan bahan batu bata
2.Karena batu bata mahal dan kurang baik untuk bahan pondasi, maka pondasi lajur batu bata  hanya digunakan  untuk pondasi non konstruksi (non bearing wall)



PONDASI LAJUR
BATU ALAM
  1. Pondasi lajur batu alam adalah pondasi  yang dibuat sepanjang garis dinding berikut kolom/pilar yang memikul beban (bearing wall) dengan menggunakan bahan batu alam
  2. Penampang lintangnya berbentuk trapesium, dimaksudkan memberikan stabilitas tertentu pada temboknya
  3. Pada umumnya pondasi lajur batu alam dipasang pada kedalaman 1.00 m sampai dengan 2.00 m

PONDASI  LAJUR
BETON BERTULANG
1.Apabila beban bangunan gedung cukup berat, apabila digunakan pondasi lajur batu alam akan memerlukan dimensi yang cukup besar sehingga menjadi tidak ekonomis lagi karena harus menggali tanah yang berlebihan, maka digunakan pondasi lajur brton bertulang
2.Beton adalah adukan  campuran PC, pasir dan kerikil  diberi tulangan baja

PONDASI SETEMPAT BETON BERTULANG/FOOTFLAT
1. Apabila sistem pondasi lajur beton bertulang dianggap terlalu boros, maka dapat memakai sistem pondasi setempat beton bertulang/plat kaki (footflat)
2. Pondasi setempat ini hanya dibuat pada setiap titik kolom/pilar
PONDASI  TIDAK LANGSUNG
1.Apabila lapisan tanah keras letaknya cukup dalam dari permukaan tanah, maka digunakan sistem pondasi tidak langsung , yaitu dengan perantaraan suatu konstruksi tertentu beban bangunan dipindahkan pada lapisan tanah dasar yang memenuhi syarat
2.Tergantung kondisi daya dukung tanah, dapat dibuat bermacam konstruksi tidak langsung, antara lain :
   a. Pondasi Sumuran
   b. Pondasi Tiang Straus (Straus Pal)
   c. Pondasi Tiang Pancang
PONDASI  SUMURAN
1.Sistem pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 3.00-5.00 m dibawah permukaan tanah
2.Apabila tanah yang digali mudah runtuh maka diperlukan dinding penahan seperti buis beton
3.Isi sumuran bisa menggunakan batu alam, beton siklop atau beton bertulang, tergantung pada besar kecilnya daya dukung tanah dan beban bangunan


PONDASI  TIANG  STRAUS
(STRAUS  PAL)
1.Serupa dengan pondasi sumuran,  akan tetapi penggalian tanahnya cukup  dengan diameter  kecil dan dilakukan dengan cara pengeboran, biasanya berdiameter 30 cm
2.Isian galian tanah menggunakan  campuran beton 1PC:2PS:3KR dan diperkuat dengan tulangan besi baja

PONDASI TIANG PANCANG
1.Apabila keadaan tanah bangunan sangat tidak menguntungkan seperti keadaan muka air tanah sangat tinggi, daya dukung tanah yang baik letaknya sangat dalam, maka sistem pondasi yang digunakan sebaiknya adalah sistem pondasi tiang pancang
2.Menurut bahan yang digunakan ada berbagai macam pondasi tiang pancang, yaitu :
   a. Pondasi Tiang Pancang Kayu
   b. Pondasi Tiang Pancang Bambu
   c. Pondasi Tiang Pancang Beton

PONDASI  TIANG PANCANG KAYU
1.Untuk gedung yang ringan dibawah dinding cukup dipasangi satu deret tiang kayu diameter 25 cm, dalam arah deretan tiang diatas kepalanya dipasang kayu penghubung yang dinamakan Kesp ukuran 15/25

PONDASI TIANG PANCANG
BAMBU
1.Apabila tanahnya gembur atau berlumpur, maka tiang pancangnya  bisa menggunakan bahan bambu, karena  batang  bambu mempunyai ruas-ruas dengan jarak menurut besar kecilnya diameter bambu. Semakin besar diameternya semakin pendek jarak ruas-ruasnya
2.Umumnya yang digunakan adalah bambu  yang jarak ruas-ruasnya pendek dan dindingnya tebal, misalnya bambu Petung
3.Selama bambu terpendam dalam air/lumpur , bambu tidak mengalami lapuk
PONDASI TIANG PANCANG
BETON
1.Untuk beban gedung yang besar, pada umumnya digunakan tiang pancang dari beton bertulang
2.Penampangnya dapat dibuat sesuai dengan perencanaan, sehingga mudah untuk mendapatkannya
3.Penampang tiang pancang beton ada yang berpenampang bujur sangkar, segi enam, atau segi delapan beraturan dan bulat
4.Luas penampang tiang bertalian erat dengan besar beban dan panjang tiang pancang
5.Penulanganannya mengikuti Peraturan Beton Indonesia (PBI)

0 komentar:

Posting Komentar