Ridwan Kamil, sosok walikota yang satu
ini sangat terkenal di kalangan masyarakat kota Bandung sebagai pemimpin
yang membawa perubahan dan sangat dekat dengan anak muda. Segudang
prestasi bahkan telah diraihnya bersama teman-teman seperjuangannya.
Memiliki nama lengkap dengan gelar
Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD, sosok yang akrab disapa Kang Emil ini
lahir di Bandung, 4 Oktober 1971. Kini ia menjabat sebagai Wali Kota
Bandung periode 2013-2018. Awalnya, Kang Emil ini adalah seorang
arsitek, dosen, dan aktivis sosial. Ia merupakan putra dari pasangan Dr.
Atje Misbach, S.H (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Beristerikan Atalia
Praratya dan dikaruniai 2 anak bernama Camillia Laetitia Azzahra dan
Emmiril Khan Mumtadz.
Ridwan Kamil tercacat sempat mengenyam
bangku sekolah dasar di SDN Banjarsari III Bandung (1978-1984), ketika
itu bahkan ia sudah belajar menjadi wiausahawan kecil yang berjualan es
mambo buatannya sendiri. Sejak kecil ia menyukai berimajinasi dan senang
membaca komik, bahkan Kang Emil dikenal dengan sosoknya yang aktif dan
cerdas. Ia aktif di organisasi OSIS, Paskibra dan klub sepakbola, tak
heran jika ia selalu masuk ranking 5 besar di kelasnya.
Setelah lulus sekolah dasar, ia
melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung lalu ke SMA Negeri 3
Bandung. Setelah itu ia melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung
mengikuti jejak kakaknya, namun mengambil jurusan yang berbeda yaitu
Teknik Arsitektur. Kang Emil juga aktif dalam kelompok-kelompok
mahasiswa dan unit kegiatan seni, bahkan untuk mencari tambahan uang
kuliah ia tak segan untuk bekerja membuat ilustrasi cat air atau maket
untuk dosen.
Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja
di Amerika Serikat, namun ia hanya dapat bertahan empat bulan bekerja
lalu berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat
kliennya tidak bisa membayar pekerjaannya. Pada saat itu, ia tidak
langsung pulang ke Indonesia, ia lebih memilih bertahan di Amerika
meskipun harus merasakan menjadi penduduk minoritas sebelum akhirnya
mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley.
Selagi mengambil S2, ia juga bekerja
paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pengalaman sulitnya
bertahan hidup hingga harus mengaku miskin untuk mendapatkan pengobatan
gratis bagi isterinya yang akan melahirkan saat itu menjadi pengalaman
berharga bagi hidupnya dalam membentuk nilai-nilai kemanusiaan dan
kepentingan sosial dalam dirinya saat ini.
Pada tahun 2002, ia pulang ke tanah
kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma
yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan
desain. Kini Kang Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane
Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung,
serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San
Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane merupakan firma yang dibangun oleh
Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D.
Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional
sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia
seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial
District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda
yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi
mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki
proyek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan
misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan
untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah
sekitarnya.
Banyak prestasi yang telah diraihnya
bersama tim Urbane, dari segudang prestasi dan penghargaan yang telah
diraihnya beberapa di antaranya adalah dianugrahi
penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards
tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI
Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol
bekas). Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian
arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum
Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1
kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten
Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni
di Universitas Indonesia tahun 2009.
Walikota Bandung yang juga jago membuat
gambar ilustrasi inipun telah berhasil membuat beberapa gebrakan seperti
membuat Taman Tematik di Kota Bandung (Taman Jomblo, Taman Bunga, Taman
Film, Taman Musik, Taman Fotografi, Taman Lansia), Menyediakan armada
bus gratis bagi anak sekolah, dan masih banyak lagi. Selain menjadi
arsitektur, ia juga menjadi dosen di ITB dan kini menjadi seorang
Walikota Bandung yang digandrungi anak muda.
0 komentar:
Posting Komentar